Apr 30, 2008

Jatuh untuk kembali Berdiri

lama terlempar dari peradaban koneksi membuatku melupakan sebentar dunia yang sudah membuka lebar wawasanku ini. dan kembali ke peradaban, membuatku seperti bunga layu yang disiram air. mulai tumbuh menggeliat. Entah kenapa baladika adalah blog pertama yang terlintas di benakku untuk dilahap.
dan lihatlah apa yang kudapatkan;

Saya pernah bertemu teman yang merasa hidupnya selalu saja dalam kesusahan, dia merasa susah karena melihat orang-orang di sekelilingnya terlihat hidupnya tenang, santai dan seperti sangat menikmati hidup. sedangkan dia merasa sebagai seorang yang memiliki kehidupan yang memiliki beban berat dan susah. semua di lakukan dengan perasaan berat, sedih, dan tak henti merenungi nasibnya yang tak berubah dari tahun ke tahun.

Pada suatu waktu saya dan dia ngobrol di sebuah warung makan sambil ngopi. saat kami ngobrol itu ada seorang kakek yang renta, lewat di depan kami membawa karung dan kait untuk mengait sampah. Sempat saya ingatkan teman saya yang suka mengeluh itu. masih bersyukur dia masih bisa bekerja di tempat yang bersih, dari pada kakek tadi yang terpaksa bekerja berat dan kotor karena keterpaksaan akan tuntutan hidup.

saya menasehatinya seperti orang yang berwibawa dan bijaksana banget, walau motivasi saya itu di balas dengan ketus karena dia merasa jika hidupnya tidak berubah mulai sekarang, maka dia adalah calon kuat mengantikan profesi kakek tadi sebagai pemulung setelah dia tua nanti. saya jadi ngakak dengernya. ternyata temen saya terlalu pesimis, sehingga dia merasa dirinya paling sedih di dunia, paling bernasib buruk di dunia

Saya bukannya tidak pernah mengeluh, saya sering mengeluh, tapi saya juga sangat bersyukur dengan kondisi saya saat ini. masih banyak orang yang tak bernasib baik seperti saya, dan ternyata disana letak kebahagiaan itu. dimana kita bisa mensyukuri apa yang telah di berikan tuhan kepada kita. selalu memandang keatas untuk menjadikan motivasi kita, dan selalu memandang kebawah untuk mensyukuri apa yang telah di berikan tuhan kepada saya. terlalu banyak kebahagiaan yang di berikan tuhan di banding kesusahan

Saya pernah mengalami dimana saya sangat merasa terpuruk, sehingga saya sempat berpikir untuk gantung diri saja di bawah pohon tomat. tapi saya memiliki teman-teman yang sangat mencintai saya dengan motivasi-motivasi nya yang kembali membuat saya semangat untuk berdiri setelah terjatuh. tak ingin berlama-lama terjatuh, dan semangat untuk tetap bisa berdiri lalu berjalan

dan lihatlah apa kata sahabatnya ;

“jangan mudah menyerah, semua orang pernah mengalami hal dimana dalam posisi terpuruk, yakin kan dirimu bahwa ini hanya persinggahan dari perjalanan panjangmu. seperti ketika mendaki gunung, jalannya tak selalu menanjak, akan selalu ada saatnya kita juga melewati jalan yang menurun. Inget juga Denyut jantung di ICU. grafiknya selalu naik turun. jika Flat berarti kamu mati cok. pegang teguh keyakinan, kamu bisa melewati semuanya. berusaha untuk bangkit, soal jalan hanya tuhan yang tau, keep the faith , inget lagunya Bon Jovi. Semangat. Ok!!”

setelah membaca itu, semangat untuk belajar menjadi seorang yang tegar dan bangkit dari kejatuhan merasuk menyejukkan hatiku. seperti embun dipadang gersang.....

No comments: